• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Perang Dagang Trump Memanas: Tarif Timbal Balik AS Resmi Diterapkan, Mengguncang Pasar Global

img

Perang Dagang Trump Memanas: Tarif Timbal Balik untuk Negara Asing

Presiden AS Donald Trump telah mengobarkan perang dagang dengan menandatangani rencana penerapan tarif timbal balik pada negara-negara asing yang mengenakan pajak atau tarif pada barang-barang AS. Langkah ini merupakan eskalasi dari perang dagang yang sedang berlangsung dengan Tiongkok.

Trump berpendapat bahwa tarif tersebut diperlukan untuk menciptakan lapangan bermain yang setara dan mengurangi defisit perdagangan AS. Ia mengkritik Uni Eropa (UE) karena mengenakan tarif 10% untuk kendaraan AS, sementara AS hanya mengenakan tarif 2,5% untuk kendaraan UE.

Calon Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick akan melakukan studi untuk menentukan tingkat tarif yang tepat bagi setiap negara yang terkena dampak. Analis memperkirakan negara-negara ekonomi pasar berkembang seperti India dan Thailand dapat menjadi korban utama.

AS akan memberlakukan tarif pada negara-negara yang dianggap memperlakukan ekspor AS secara tidak adil. Pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa Washington akan memulai dengan memeriksa ekonomi yang menyebabkan defisit terbesar AS.

Trump telah mengisyaratkan perang dagang sejak menjabat pada tahun 2020. Tarif timbal balik ini mengikuti bea yang telah diberlakukan Trump pada Tiongkok sebesar 10% pada minggu lalu.

Dampak pada Ekonomi Global

Perang dagang yang sedang berlangsung diperkirakan akan berdampak signifikan pada ekonomi global. Tarif dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi bagi konsumen dan bisnis, serta mengganggu rantai pasokan. Negara-negara yang bergantung pada ekspor ke AS dapat mengalami penurunan ekonomi.

Reaksi Internasional

UE telah menyatakan keprihatinannya atas tarif timbal balik AS. Komisi Eropa mengatakan bahwa tarif tersebut tidak dapat dibenarkan dan akan merugikan kedua belah pihak. Negara-negara lain, seperti Kanada dan Meksiko, juga telah menyatakan kekhawatiran mereka.

Masa Depan Perang Dagang

Tidak jelas bagaimana perang dagang akan berakhir. Trump telah menyatakan bahwa ia bersedia mengenakan tarif pada semua barang yang diimpor dari Tiongkok. Namun, hal ini dapat menyebabkan perang dagang yang berkepanjangan dan merugikan kedua belah pihak.

Kesimpulan

Perang dagang yang sedang berlangsung merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan bagi ekonomi global. Tarif dapat menyebabkan harga yang lebih tinggi, mengganggu rantai pasokan, dan merugikan negara-negara yang bergantung pada ekspor ke AS. Reaksi internasional terhadap tarif tersebut beragam, dengan UE dan negara-negara lain menyatakan keprihatinannya. Masa depan perang dagang tidak pasti, tetapi jelas bahwa hal ini akan berdampak signifikan pada ekonomi global.

Β© Copyright 2024 - CerdasBerbagi | Artikel Tips dan Trik untuk Berbagi Pengetahuan
Added Successfully

Type above and press Enter to search.