• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Maksiat: Kenikmatan Semu yang Menjerumuskan, Kata Gus Baha

img

Dalam pusaran kehidupan, kita kerap tergoda mengejar kesenangan duniawi tanpa mempertimbangkan konsekuensinya. Namun, Gus Baha, Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an, mengingatkan bahwa kebahagiaan sejati justru terletak pada ketaatan.

Ketaatan, bukan sekadar kewajiban, melainkan jalan menuju kebahagiaan. Seperti seorang ayah yang menggendong anaknya, merasakan sukacita yang tak ternilai. Begitu pula dengan seorang ibu yang merawat anaknya dengan penuh kasih, kebahagiaan mendalam memenuhi hatinya.

Kebahagiaan dari ketaatan bersifat murni dan abadi. Beribadah dengan ikhlas, berbuat baik kepada sesama, dan menjalankan perintah Allah membawa ketenangan jiwa yang tak tertandingi oleh kesenangan duniawi yang fana.

Kesalahan besar yang sering dilakukan adalah menganggap maksiat menyenangkan dan ketaatan membosankan. Padahal, kenikmatan maksiat hanya sesaat dan semu, sementara kebahagiaan dari kebaikan sejati dan bertahan lama.

Dunia ini hanyalah tempat ujian. Kebahagiaan sejati bukan terletak pada harta atau kesenangan duniawi, melainkan pada ketenangan hati yang bersumber dari ketaatan kepada Allah.

Mereka yang memahami makna ketaatan tidak akan tergoda oleh kesenangan sesaat yang merugikan di kemudian hari. Sebaliknya, mereka yang terus mengejar kesenangan duniawi akan merasa hampa dan terus mencari sesuatu yang lebih besar untuk mengisi kekosongan dalam hatinya.

Gus Baha menegaskan, Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar daripada kebahagiaan yang didapat dari menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, jangan sampai kita tertipu oleh kesenangan dunia yang hanya bersifat sementara.

Tabel Perbandingan Kebahagiaan

Sumber Kebahagiaan Kebahagiaan
Maksiat 70%
Ketaatan 100%

Orang yang punya akal itu adalah orang yang bisa menikmati sesuatu yang baik. - Gus Baha

Β© Copyright 2024 - CerdasBerbagi | Artikel Tips dan Trik untuk Berbagi Pengetahuan
Added Successfully

Type above and press Enter to search.